Defisini Desain Produk dan Tahapan Teori Manajemen

Defisini Desain Produk 
Welcome in blog - Definis produk Setiap barang yang masuk dalam fase perkenalan, yang didefinisikan berdasarkan fungsinya, untuk apa produk atau jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain sebuah produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya :
Suatu produk yang telah didesain untuk memproduksinya membutuhkan dokumen seperti berikut ini:
1. Gambaran teknis assembling (assembly drawing), yang merupakan cara pengelolahan suatu produk. Gambaran teknis biasanya merupakan gambaran tiga dimensi, berupa gambaran isometrik (yang menggambarkan setiap komponen dan cara penggabungannya).

2. Urutan penggabungan komponen (chart assembling), merupakan bentuk skematik bagaimana suatu produk di-assembling, dibeli komponennya atau dikombinasikan, serta alur tiap komponen sesuai dengan subassembling yang ada untuk menghasilkan suatu produk akhir.

3. Daftar alir komponen merupakan aturan operasional untuk mengassembling dan inspeksi kebutuhan untuk memproduksi suatu komponen dengan bahan baku yang spesifik berdasarkan bill of materials.

4. Order adalah instruksi untuk membuat sejumlah item produk dan bagian-bagiannya yang dilengkapi dengan skedul pembuatannya.

5. Pembertahuan perubahan teknik (engineering change notice), merupakan koreksi teknik akibat modifikasi dari gambaran teknik atau bill of materials.

6. Sistem perencanaan produk dan perubahan komponen yang secara akurat dikenali dan dikendalikan secara akuntabilitas atas perubahan pemeliharaannya.

Tahapan Teori Manajemen Planinng/Controlling
1. Perencanaan (Planning)
Planning adalah yang paling penting dalam sebuah manajemen bisnis. Seorang manajer yang mengelola manajemen dalam perusahaan atau bisnis akan merencanakan dan mengevaluasi setiap tindakan yang sudah dan yang belum ditindaklanjuti dalam bisnis.

Planning sangat penting untuk menentukan secara keseluruhan tujuan perusahaan dan upaya untuk memenuhi tujuan tersebut. Manajer selalu bertindak sebagai seseorang yang mencari alternatif dalam mencapai tujuan akhir, mencakup rencana jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Tanpa planning yang tepat dalam bisnis yang sedang berkembang bisa membuat bisnis tidak berjalan sesuai dengan jalurnya. Penyimpangan ini bisa berakibat pada ketidakteraturan hingga kebangkrutan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Organizing adalah sebagai pengorganisasian dengan membagi kegiatan besar menjadi beberapa kegiatan kecil atau serangkaian kegiatan. Tujuannya dari organing untuk mempermudah manajer melakukan suatu pengawasan yang lebih efektif  dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan setiap kegiatan yang sudah dibagi menjadi lebih efisien.

Pengorganisasian secara lebih mudah dilaksanakan dengan menentukan apa tugas yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan dan bagaimana harus dikerjakan untuk tujuan bisnis melalui proses yang lebih terstruktur atau terorganisasi.

3. Penempatan (Staffing)
Mirip dengan organizing, namun penggunaannya lebih luas. Bila organizing lebih memperhatikan manajemen sdm, maka staffing lebih memperhatikan sumber daya secara umum. Beberapa sumber daya tersebut diantaranya;perlengkapan, peralatan, dan inventaris yang ada pada sebuah organisasi.

4. Pengarahan (Directing)
Fungsi manajamen dalam bisnis yang terakhir adalah sebagai suatu tindakan yang mengupayakan agar setiap anggota bisnis atau kelompok mampu mencapai sasaran dan target sesuai prosedur manajerial yang sudah direncanakan. Seorang manajer akan melakukan pengarahan jikalau terjadi masalah atau jika apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan yang direncanakan.

Tidak ada semua hal yang direncanakan dalam bisnis bisa diwujudkan secara nyata dalam tindakan, mengingat banyak kejadian yang tidak bisa terduga sebelumnya. Sehingga disinilah fungsi manajemen sebagai pengarahan agar apa yang dikerjakan sumber daya masih berada pada jalur yang semestinya.

5. Pengawasan (Controlling)
Dari beberapa serangkaian rencana dan tindakan yang sudah dilakukan, perlu adanya pengawasan atau controlling. Fungsi manajemen bisnis adalah melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja sumber daya perusahaan.

Manajer secara aktif akan melakukan pengawasan terhadap sumber daya yang sudah diorganisasi sebelumnya dan memastikan apa yang dikerjakan sesuai dengan yang direncanakan. Adanya penyimpangan atau kesalahan dalam menjalankan tugas dapat dikoreksi untuk menjadi pembelajaran pada perencanaan tahap berikutnya.

Postingan terkait: