Perkembangan Ritel Tradisional dan Ritel Modern

Perkembangan Ritel Tradisional dan Ritel Modern 
Welcome in blog -Pasar dalam arti sempit adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Definisi ini lebih condong kepada pasar ritel tradisional. Sedangkan definisi sekarang pasar adalah individu atau organisasi yang mau dan bersedia serta berdaya beli untuk melakukan transaksi, mereka harus mempunyai akses serta berkualifikasi.

Jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern serta menurut transaksi nya.

Pasar Tradisional :
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung. Barang diperjual-belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.

Pasar Modern :
Pasar moderen adalah pasar yang bersifat dimana barang-barang diperjual-belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini seperti mall, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

Menurut jumlah barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi dua yaitu : pasar grosir dan pasar ritel.

      Pasar Grosir
Pasar grosiran adalah tempat kegiatan atau usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai besar, misalnya lusinan, kodian, satu dos, satu karton, dll. Pasar grosiran dimiliki oleh pedagang besar dan pembelinya pedagang eceran. Contoh: Alfa gudang, pusat-pusat grosir, makro, dan sebagainya.

      Pasar Ritel/ Eceran
Pasar eceran adalah tempat usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai kecil dan orientasinya kepada konsumen akhir. Misalnya toko-toko kelontong, pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan sebagainya.

Secara umum pasar ritel tidak membuat barang dan tidak menjual ke pengecer lain. Akan tetapi, dalam praktik bisnis ritel modern saat ini tidak tertutup kemungkinan, banyak pengecer kecil membeli barang di gerai peritel besar, mengingat perbedaan harga yang muncul pada waktu-waktu promosi tertentu yang dilakukan oleh peritel besar. Ritel modern sebenarnya merupakan perkembagan dari ritel tradisional yang pada praktiknya mengaplikasikan konsep yang modern, pemanfaatan teknologi, dan mengakomodasi perkembangan gaya hidup di masyarakat (konsumen).


Saat ini muncul begitu banyak format modern ritel/ market. Diantaranya sebagai berikut :
  1. Supermarket
  2. Minimarket
  3. Hypermarket
  4. Specialty Store/ Convenience Store
  5. Department Store
Dalam 6 tahun terakhir ini, perkembangan format pasar modern yang berupa minimarket, supermarket, dan hypermarket sangatlah tinggi. Menurut data yang dikeluarkan oleh Media Data-APRINDO dalam rentang waktu 2004 s.d 2008 format minimarket memiliki rata-rata pertumbuhan turnover paling tinggi yaitu sebesar 38% per tahun, disusul kemudian oleh Hypermarket sebesar 21,5 persen dan supermarket yang hanya 6 persen per tahun dan tingginya pertumbuhan pada level minimarket, ditandai dengan semakin ketatnya persaingan dalam ekspansi atau penambahan jumlah gerai dari dua pemain besar di dalamnya yaitu Indomart dan Alfamart.

Karakteristik Pasar Ritel Tradisional dan PasarRitel Modern

Karakteristik pasar tradisional adalah :
  1. Dikelola pemerintah
  2. Kumuh, becek dan padat
  3. Identik dengan preman, pedagang kaki lima, dan tempat parkir yang tidak teratur
  4. Segmentasi menengah bawah
  5. Menjual eceran
  6. Pengunjung didominasi wanita (ibu rumah tangga, pedagang keliling)
  7. Biasanya menjual di lantai bawah seperti sembako, daging, ikan, sayur, kue-kue, buah-buahan, kelontong, dll
1.Karakteristik pasar modern adalah :

Lokasi, Fasilitas, Tata letak dan Sarana Pelayanan
  • Lokasi
Pemilihan lokasi berkaitan dengan segmentasi yang akan dituju. Contohnya : yang mengincar kelas menengah ke atas yaitu : keris gallery, metro dan sogo. Sedangkan yang mengincar kelas menengah ke bawah yaitu : matahari dan rimo
  • Fasilitas
Fasilitas di pasar ritel modern tergolong cukup lengkap. Yaitu AC (Air Conditioning), elevator, lift, tempat parkir. Elevator dan lift memudahkan mobilitas pelanggan yang ingin memilih barang dengan cepat dan tepat. Tempat parkir juga memudahkan kita jika membawa kendaraan. Dalam perkembangan selanjutnya fasilitas yang ada makin komplit ditandai dengan adanya taman bermain anak-anak dan makanan jajanan (Food court)
  • Tata Letak Barang dan Desain
Pengaturan barang di pasar modern umumnya dikelompokkan menurut jenis produknya, misalnya kelompok kemeja, celana, dan pelengkap pakaian lainnya seperti celana dalam, dasi, dan singlet. Kelompok itu juga dikelompokkan menurut mereknya.
  • Sarana Pelayanan Berbelanja
Pelayanan yang diberikan di pasar modern dimulai dengan adanya pramuniaga dan sarana belanja seperti : cashier machine, pass,room dan bag.


2.Pengadaan barang , Pendistribusian barang, Penjualan barang, Pembayaran barang, dan Sistem 

Keamanan Barang
  • Sistem Pengadaan Barang
Satu tim bertanggung jawab atas pembelian barang sekaligus memenuhi kebutuhan seluruh toko yang ada. Tim ini mengandalkan anggaran pembelian tahunan yang disesuaikan dengan sistem control bulanan untuk mendapatkan gambaran mengenai jumlah setiap barang yang harus dipesan atau dipesan ulang. Tim yang menentukan tentang jenis dan jumlah barang yang akan dibeli. Tim juga melakukan negosiasi harga
  • Sistem Penjualan
Penjualan dilakukan secara langsung kepada konsumen. Produk yang dijual dilengkapi dengan label harga yang pasti. Sehingga, tidak terjadi tawar-menawar seperti di pasar konvensional. Penjualan dalam partai kecil umumnya dibayar melalui cash (uang kontan). Sedangkan dalam partai besar biasanya dibayar melalui kartu kredit maupun kartu debit.
  • Pendistribusian Barang
  • Sistem Pembayaran
  • Sistem Keamanan Barang


3. Strategi Harga, dan Sistem Promosi
  • Strategi Harga
Umumnya harga di pasar modern ditekan sedemikian rendah yaittu dengan cara pembelian terpusat dan jumlah besar. Pasar modern yang punya jaringan toko punya harga yang sama. Strategi ini dimaksudkan untuk mengurangi biaya administrasi dan promosi
  • Sistem Promosi
Media yang umum digunakan adalah media cetak dan media elektronik. Promosi dengan media cetak dilakukan melalui Koran, majalah dan pamflet. Sementara media elektronik melalui TV, radio, dan Internet.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Ritel Tradisional dan Pasar Ritel Modern
Keunggulan pasar ritel tradisional adalah :
  1. Karakter/ Budaya Konsumen
  2. Regulasi Pemerintah
  3. Harga Bervariasi
Kelemahan pasar ritel tradisional adalah :
  1. Banyaknya Pedagang yang Tidak Tertampung
  2. Pasar Tradisional Mempunyai Kesan Kumuh
  3. Dagangan yang Bersifat Siap Saji Mempunyai Kesan Kurang Hiegienis
  4. Rendahnya Kesadaran Pedagang Untuk Mengembangkan Usahanya dan Menempati    Tempat Dasaran yang Sudah Ditentukan
  5. Banyaknya pasar yang tanahnya berstatus milik pemerintah daerah terutama pemerintah desa
  6. Banyaknya pasar yang tidak beroperasi secara maksimal
  7. Rendahnya kesadaran pedagang dalam membayar retribusi
  8. Adanya pasar yang kegiatannya hanya pada hari pasaran.
  9. Kurangnya pengelolaan yang baik dari pihak pemerintah
  10. Kurangnya modal peritel tradisional untuk bisa mengembangkan usahanya.
  11. Banyak pedagang suka menipu konsumen dengan timbangannya.
Keunggulan Pasar Ritel Modern adalah :
  1. Pengelolaan manajemen yang baik.
  2. Kenyamanan berbelanja di pasar modern, kebersihan dan ruangan ber-AC.
  3. Pemain di pasar modern adalah pemodal besar jadi mudah melakukan ekspansi usaha dengan  membuka gerai baru.
  4. Menawarkan harga lebih murah.
  5. Cepat pelayanannya.
  6. Tempat yang lebih luas, sehingga pelanggan dapat dengan mudah memilih produk yang dijual sehingga memicu pembelian yang tidak direncanakan.
Kelemahan Pasar Ritel Modern adalah :
  1. Tidak bisa melakukan tawar-menawar.
  2. Merupakan budaya baru.
  3. Hubungan pembeli dan penjual tidak dekat.

Postingan terkait: