Konflik Dalam Perusahaan dan Sifat Seorang Manajer

Konflik Dalam Perusahaan 

Welcome in blog -Sebenarnya untuk masalah ini bisa dilakukan dengan berbagai cara.
  1. Membentuk suatu sistem informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi.Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
  2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan.
  3. Beri pelatihan dalam hal berkomunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi di sebuah perusahaan.
Konflik atara atasan :

Tak perlu heran jika dalam suatu perusahaan terdapat bebagai macam konflik. Baik konflik antar karyawan, konflik antara atasan dan konflik antara karyawan dengan atasan. Ada beberapa faktor penyebab dari beberapa konflik tersebut, yaitu:
  1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
  2. Perbedaan latar kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
  3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
  4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Konflik juga dapat berkembang karena berbagai sebab, antara lain sebagai berikut:
  1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas.
  2. Hambatan komunikasi.
  3. Tekanan waktu.
  4. Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal.
  5. Pertikaian antar pribadi.
  6. Perbedaan status.
  7. Harapan yang tidak terwujud.
  8. Pada halaman ini, penulis ingin membahas konflik antar pemimpin atau antar atasan.
Konflik antar pemimpin tak luput dalam suatu organisasi perusahaan. Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya faktor penyebab dari konflik tersebut, yaitu:
  1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
  2. Perbedaan latar  kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda dalam suatu perusahaan.
  3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
  4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Contoh real yang sering terjadi dalam konflik antar pemimpin adalah rasa ingin saling menonjol dalam kepiawaian memimpin. Hal ini dapat terlihat dari cara mereka dalam:
  1. Bersikap kepada karyawan dengan cara berlebihan
  2. Cara mereka berlomba-lomba dalam memanjakan karyawan
  3. Perbedaan keputusan yang tak berujung saat dibutuhkannya suatu keputusan,
  4. Persaingan yang tak lumrah dalam memperoleh jabatan lebih, dan hal-hal lainnya yang dapat menimbulkan penialaian tersendiri dari karyawan.
Konflik tersebut dapat dicegah atau dikelola dengan :
  1. Disiplin yaitu Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer utama atau pemilik perusahaan harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. 
  2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan yaitu Konflik dapat dikelola dengan mendukung manajer utama atau pemilik untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya.
Misalnya : manajer junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi manajer senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
  1. Komunikasi : Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
  2. Mendengarkan secara aktif merupakan hal yang sangat penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan
Sifat Seorang Manajer

  1. Keterampilan     Konseptual, yaitu orang yang membuat konseptor, ide, dan gagasan demi kemajuan sebuah organisasi. Suatu gagasan / ide tersebut dijabarkan menjadi rencana kegiatan yang disebut proses perencanaan / rencana kerja. Termasuk juga memiliki visi dan misi yang jelas.
2. Keterampilan Komunikasi, yaitu keterampilan berinteraksi secara baik dengan khalyak ramai. Disebut juga keterampilan kemanusiaan. Kepada bawahan bersifat mengayomi, persuasif, dan bersahabat. Kepada rekan kerja saling menghormati. Kepada customer dan atasan bersifat melayani. Manajer berkomunikasi dengan baik kepada semua orang, menshare visinya, dan membuat semua orang menjadi tim sukses visi tersebut.
3.  Keterampilan Teknis, yaitu merupakan bekal agar lebih matang pada bidang yang ditangani. Umumnya diperlukan untuk manajer tingkat rendah. Misalnya menggunakan program komputer, membuat code program, dsb.
4.  Keterampilan  Manajemen Waktu. Yaitu Seorang manajer digaji besar, setiap menit begitu berharga untuk perusahaan. Dia harus bisa memilahkan waktu agar mendapat hasil yang optimal. Akan teruji dalam penyusunan waktu yang digunakan dalam melakukan sebuah project. Termasuk juga keterampilan untuk membuat skala prioritas.
5.  Keterampilan keputusan yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah masalah dan memandangnya secara keseluruhan,komprehensif dan menentukan solusi permasalahan terbaik. Keputusan yang baik adalah yang tidak terburu2, namun adakalanya keputusan diperlukan dalam waktu yang singkat. Seiring dengan waktu dan pengalaman, manajer akan terbiasa menghadapi kondisi seperti ini.
6.  Keterampilan Kepemimpinan. Program kerja, eksekusi, dan evaluasi sangat diperlukan komitmen, ketegasan, dan keberanian. Karenanya manajer betul-betul harus menjadi  pemimpin, dan tidak terlalu terpengaruh terhadap hal-hal yang tidak perlu. Manajer yang kuat akan menciptkan trust kepada lingkungannya, dan menumbuhkan teamwork yang solid.

Postingan terkait: