Pengertian Ekspor,Impor

Eksportir adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan ekspor. Untuk lebih mengenal lebih jauh mengenai praktik ekspor dan impor ini, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai ekspor.
Ekspor dapat dilakukan oleh perusahaan kecil,ataupun besar baik multinasonal maupun internasional. Banyak orang beranggapan bahwa ekspor dilakukan oleh sebuah perusahaan yang identik dengan perusahaan besar dan memiliki cabang2 di luar negeri.
Ekspor sebenarnya juga dilakukan oleh perusahaan2 kecil. Hal ini terlihat pada survei yang dilakukan oleh Biro Sensus AS. Dalam survei ini diinformasikan bahwa ekspor didominasi oleh sebagian kecil perusahaan-perusahaan besar, sebanyak 202.185dari keseluruhan 209.455 (96,5%) berasal dari perusahaan-perusahaa kecil sampai menengah yang nilai ekspor totalnya hanya mencapai 31%. Perusahaan-perusahaan yang sangat kecil (kurang dari 20 orang pekerja) jumlahnya mencapai dua per tiga dari seluruh perusahaan AS yang melakukan ekspor ditahun 1998.
Tujuan melakukan ekspor :
Tujuan perusahaan melakukan kegiatan ekspor untuk meningkatkan keuntungan ataupun pejualan serta untuk melindungi keuntungan dan penjualan dari penurunan barang dan keuntungan.
Alasan melakukan ekspor :
Alasan-alasan lain yang membuat sebuah perusahaan melakukan kegiatan ekspor, yaitu:
- Untuk melayani pasar di mana perusahaan tidak memiliki fasilitas produksi atau pabrik lokal tidak memproduksi produk lengkap campuran dari perusahaan itu.
- Untuk memenuhi persyaratan pemerintah di negara tersebut, yaitu ekpor cabang lokal.Di negara-negara berkembang, pemerintahnya sering mengharuskan cabang untuk mengekspor, dan beberapanya mewajibkan perusahaan itu memperoleh mata uangasing yang cukup untuk menutupi biaa impornya.
- Untuk tetap kompetitif di pasar dalam negeri.
- Untuk menguji pasar di luar negeri dan persaingan luar negeri dengan biaya yang tidak mahal. Hal ini dilakukan oleh sebuah perusahaan yang ingin mengetahui bagaimana masyarakat menerima suatu produk sebelum berinvestasi dalam fasilitas-fasilitas produk lokal
- Untuk memenuhi permintaan aktual atau prospektif dari konsumen terhadap sebuahperusahaan untuk mengekpor.
- Untuk mengompensasi siklus penjualan di pasar domestik.
- Untuk menjual lebih banyak, yang memungkinkan perusahaan menggunakan kelebihan kapasitas produksinya untuk menurunkan biaya tetap per unit.
- Untuk memperluas daur hidup produk dengan mengekspor ke negara-negara yangteknologinya kurang berkembang.
- Untuk mengalihkan perhatian para pesaing asing yang berada di pasar dalam negeri perusahaan itu dengan memasuki pasar-pasar dalam negeri mereka.
- Untuk ikut merasakan kesuksesan yang telah dicapai oleh berbagai perusahaan lain dengan cara mengekspor.
- Untuk meningkatkan tingkat utilisasi peralatan.
Alasan tidak melakukan ekspor :
Selain perusahaan2 yang ingin melakukan ekspor, tentu masih banyak perusahaan yang tidak melakukan kegiatan ekspor. Alasan sebuah perusahaan tidak melakukan ekspor adalah sibuk mengurusi bisnis dalam negerinya dan enggan untuk terlibat dalam suatu operasi yang baru dan tidak dikenal, karena hal ini akan menimbulkan masalah seperti:
- mencari pasar asing yang tepat.
- prosedur pendanaan dan pembayaran.
- dukungan dari pemerintah serta
- prosedur ekspor.
Perusahaan yang tidak melakukan kegiatan ekspor sebagian besar menyatakan bahwa mereka tidak tahu dari mana harus memulainya, seperti bagaimana menentukan pasar yang tepat; takut dengan kerumitannya, misalnya yang berkaitan dengan prosedur pembayaran, pendanaan, dan ekspor; serta tidak tahu bahwa informasi dan dukungan dari pemerintah sebenarnya ada dan siap digunakan.
Oleh karena itu, di bawah ini akan dijelaskan mengenai hal yang berkaitan dengan bagaimana menentukan pasar luar negeri yang tepat, bagaimana prosedur pembayaran dan pendanaanya, dan dukungan pemerintah serta prosedur ekspor itu sendiri.
“Merupakan system perekonomian yang bercirikan dimana seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, seseorang yang bebas memilih dan membuat barang/jasa yang diinginkan”
- CIRI SISTEM KAPITALISME
Kepemilikan barang dan hak pada barang modal ada di tangan orang perseorangan
Harga produk atau jasa ditentukan oleh permintaan dan penawaran (ekonomi pasar)
Tentu adanya kebebasan untuk berdagang dan mempunyai pekerjaan untuk mengadakan kontrak serta kebebasan untuk hak milik dan kebebasan untuk mendapatkan keuntungan.
- SISTEM KOMUNISME
Sistem kamunisme adalah system ekonomi yang penggunaan factor produksi dikendalikan oleh pemerintah.
- CIRI SISTEM KOMUNISME
Ketenaga kerjaan, modal dimiliki oleh pemerintah dan kewirausahaan disediakan oleh pemerintah.
Semua tentang keputusan ekonomis diambil oleh pemerintah : misalnya hal-hal mengenai produksi, distribusi, konsumsi dan kepemilikan. Dalam Sistem perekonomian Komunisme, Peranan pasar untuk menentukan arah produksi hampir tiada. Perekonomian komunisme sering juga disebut ekonomi pemerintah yang bersifat totaliter atas keputusan ekonomi yang dibuat oleh kepemerintahan. Dalam system economi komunisme, hak milik seseorang dihapuskan, semua masyarakat adalah karyawan Negara. Kebebasan politik diawasi secara ketat,
- SISTEM SOSIALISME
Sistem Sosialisme adalah sistem ekonomi yang kepemilikan sebagian besar bisnis ada ditangan perseorangan (swasta), tetapi pemerintah mengendalikan pengoperasian dan pengaturan industry-industry tertentu. Jadi dalam system sosialis seseorang secara relative bebas untuk memilih usaha atau pekerjaan yang diinginkan, tetapi pemerintah turut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu dengan kebutuhan masyarakat.
- SISTEM DEMOKRASI EKONOMI
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan
Cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. dari bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sumber-sumber kekayaan Negara dipergunakan dengan permufakatan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada Lembaga Perwakilan Rakyat pula. Warga Negara memiliki kebebasan di dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Hak milik usaha perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga Negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-btasa yang tidak merugikan kepentingan umum. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara. Kalau melihat cirri-ciri diatas, maka terlihat bahwa perekonomian di Indonesia memelihara keseimbangan antara sosialis murni dan kapitalisme murni.
Sistem perekonomian Indonesia berupaya menghindari :
Adanya eksploitasi manusia seperti yang terdapat dalam system kapitalisme.
Adanya system etatisme, inisiatif dan daya kreasi masyarakat dimatikan oleh Negara. Adanya system monopoli, yakni adanya pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok tertentu.
Adanya system etatisme, inisiatif dan daya kreasi masyarakat dimatikan oleh Negara. Adanya system monopoli, yakni adanya pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok tertentu.