Prinsip Akuntansi

Prinsip Entitas Ekonomi
Prinsip ini mengakui konsep kesatuan usaha sebuah perusahaan. Maksudnya, bahwa suatu perusahaan adalah sebuah kesatuan usaha atau ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dengan pribadi pemilik ataupun entitas ekonomi lainnya.
Prinsip Periode Akuntansi
Prinsip ini adalah penilaian dan pelaporan keuangan entitas usaha dibatasi oleh periode waktu tertentu misalnya 1 sampai 31 maret.
Prinsip Satuan Moneter
Pencatatan transaksi keuangan harus dinyatakan dalam bentuk mata uang tanpa melibatkan faktor-faktor non kuantitatif seperti prestasi,kinerja dan mutu.
Prinsip Biaya Historis
Prinsip ini mengharuskan penilaian atau pencatatan transaksi keuangan atas suatu barang dan jasa berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa tersebut.
Prinsip Kesinambungan Usaha
Prinsip ini menganggap bahwa sebuah entitas usaha akan beroperasi terus-menerus dan berkesinambungan dan tidak ada suatu usaha yang menginginkan berhenti
Prinsip Pengungkapan Penuh
Prinsip pengungkapan penuh adalah prinsip akuntansi yang menyajikan informasi keuangan secara lengkap dan informatif. Karena mengingat banyaknya pengguna informasi akuntansi.
Prinsip Pengakuan Pendapatan
Pendapatan adalah penambahan kekayaan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan usaha seperti penjualan, persewaan, penerimaan bagi hasil, dan sebagainya.
Prinsip Mempertemukan
Prinsip ini maksud biaya yang dikeluarkan perusaan dipertemukan atau di-matching-kan dengan pendapatan yang diterima
Prinsip Konsistensi
Prinsip ini adalah prinsip akuntansi yang harus digunakan pada pelaporan keuangan secara konsisten atau tidak berubah-ubah dalam hal metode, prosedur dan kebijakan yang digunakan.
Prinsip Materialitas
Prinsip materialitas adalah prinsip yang mengakui adanya pengukuran dan pencatatan akuntansi secara material atau bernilai. Bernilai dalam arti bernilai nominal dan bisa dijual. Jika tidak material, maka tidak perlu dinilai dan diakui.
Tujuan Laporan Keuangan

- Relevan yaitu menetukan kebijakan yang baru yang digunakan untuk meningkan pendapatan dan aspek lainnya.
- Handal yaitu jujur,netral,dapat diverifikasi dan tidak berpihak terhadap kepentingan manapun.
- Mudah dimengerti yaitu ketika laporan mudah di baca dan jelas sehingga strategi perencanaan kedepan semakin jelas
- unsur perbandingan yaitu perbandingan yang harus diperbaiki terhadap pelaporan keuangan kedepan termasuk strategi produk dan pangsa pasar.
Isi laporan keuangan :
- Laporan laba rugi
- laporan cash masuk dan cash keluar
- Laporan arus kas
- Laporan ekuitas
- Laporan neraca saldo dan buku besar
Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan
Tujuan Laporan keuangan yaitu untuk mempertanggung jawabkan kepada para pihak yang terlibat dalam usaha baik itu internal dan eksternal sedangkan fungsinya yaitu dapat membatu pihak manajemen dalam mengetahui resiko keuangan perusahaan dan dapat melihat persentase pencapaian perusahaan